Kasus COVID-19 di Pulpis Terus Menurun

Petugas sedang melakukan pemeriksaan COVID-19 dengan metode swab.

Kasus COVID-19 di Pulpis Terus Menurun

PULANG PISAU -  Kasus terkonfirmasi positif COVID-19) di Kabupaten Pulang Pisau berangsur turun. Tercatat sejak Sabtu (18/9/2021),  jumlah pasien positif secara keseluruhan mencapai 1.148 orang, jumlah pasien sembuh mencapai 1.067 orang, jumlah pasien meninggal dunia mencapai 68 orang, dan pasien dalam perawatan 13 orang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pulang Pisau Sopiyah mengatakan, kasus Covid-19 di Kabupaten Pulpis sudah mulai melandai dibandingkan sebelumnya yang cukup tinggi di bulan Juli 2021, kemudian berangsur turun bulan Agustus 2021 dan di bulan September 2021 lebih melandai lagi.

"Jumlah kasus baru beberapa hari ini, tercatat 1 sampai 2 orang saja, dan bahkan bisa dua hari nihil kasus. Tentunya ini perlu kita apresisasi, tetapi tetap kita mengingatkan masyarakat untuk terus taat protokol kesehatan (prokes)," bebernya.  Menurunnya jumlah kasus Covid-19 ini ada beberapa factor. Di antaranya vaksinasi, dan Kabupaten Pulpis berada di peringkat 3 (tiga) tertinggi se Provinsi Kalteng dalam capaian vaksinasi.

Untuk vaksinasi ini, kata Sopiyah, pihaknya terus gencar mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak takut divaksin, sebab masih ada masyarakat yang takut untuk di vaksin, karena adanya isu hoaks.  Sopiyah merasa bersyukur dengan menurunnya jumlah kasus positif covid-19 di Kabupaten Pulpis.

"Ini berkat kerjasama semua pihak, untuk bekerja keras dalam capaian vaksinasi ini. Kita lihat TNI, Polri dan OPD terkait yang sangat gencar sekali mengajak masyarakat kita untuk tidak takut di vaksin," tegasnya. Lanjut Sopiyah, sejak PPKM level 3 diberlakukan karena jumlah kasus positif cukup tinggi, pasar mingguan terpaksa harus ditutup, membuat para pedagang mengeluh karena tidak bisa berjualan.

"Nah, karena kasus sudah mulai melandai, maka ada keinginan masyarakat untuk dibuka kembali. Berkoordinasi dengan pihak Disperindagkop, dan Disperindagkop berkoordinasi dengan Bupati, maka ibu Bupati menginjinkan boleh dibuka, asalkan pedagang di vaksinasi," beber Sopiyah.

Karena ada instruksi Bupati tersebut, Disperindagkop proaktif untuk mendata pedagang yang ada di pasar harian, siapa saya yang belum divaksin. "Disperibdagkop telah mengkonfirmasi ke kita, siapa pedagang yang belum divaksin, dan kita akan menjadwalkan itu untuk memvaksin pedagang yang belum," terangnya.

Sopiyah mengakui, masih ada masyarakat yang takut untuk divaksin, dan ia juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi prokes 5 M, meskipun sudah divaksin.   PP1



Kurun
SERTIFIKAT
Smsi

Widget